Why Business Insurance Is Necessary?

Business Insurance is a tough subject where you need to examine many internal variables before making a decision. If you feel confused, you can seek some advice from A-kan insurance. They are the…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Antara mempersiapkan hidup untuk kehidupan atau hidup untuk kematian

just riminder.

Mungkin topik pembahasan kali ini agak sedikit mendalam menurut saya, akan tetapi, di sini saya hanya mengingatkan, bahwasannya hidup tak selalu melulu tentang harta, tahta, perkerjaan dan lain sebagainya, lalu perihal kematian hanya dianggap hal yang seharusnya terjadi tanpa ada tindakan untuk mendalami. Dan kebanyakan dari mereka jika di ingatkan, bukan merasa bodo amat, mereka selalu teringatkan, akan tetapi mereka merasa berat dalam praktekya.

Mungkin kebanyakan dari setiap orang memandang bahwa hidup ini seperti memiliki pasangan yang romantis, atau bahkan sebaliknya hidup itu seperti keadaan di dalam bus dengan kecepatan tinggi. Kita tidak tahu, bahkan pandang setiap orang pun berbeda-beda.

Mengenai perihal hidup mungkin tidak ada habisnya. Saya pernah menjumpai ibu-ibu di suatu tempat dataran tinggi, yang mana ketika itu, ibu tersebut membawa sejumlah katong beras yang cukup banyak, mungkin ada 5–7 kantong beras. Di bawanya satu persatu karung yang berisi beras dari tempat ibu itu memanen menuju motornya. Kebetulan saya lewat tempat ibu tersebut, akhirnya satu persatu kami angkat bersama hingga selesai, tanpa pikir panjang ibu tersebut bilang “ Terimakasih nak, semoga kebaikanmu mendapat balasan “ lalu ibu tersebut pergi sambil membawa beras-berasnya.

Dengan hal yang sesederana itu, kita sudah mendapatkan perasaan bahagia lahir mau batin. Tanpa kita sadari, sebenarnya tingkat bahagia seseorang itu diukur dari bagaimana dia bisa mensyukuri atas nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada nya. Tingkat kebahagian seseorang bukan terletak di seberapa banyak dia memiliki harta, pangkat, teman, akan tetapi sikap saling menghargai dan menghormati lah yang menentukan orang tersebut bahagia atau tidak.

Kebanyakan seseorang, itu lebih cenderung kepada hidup untuk kehidupan dari pada hidup untuk kematian. Mengapa demikian ? mungkin di era sekarang, seseorang dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi tanpa di sadari kehidupan mereka bukan berarti apa-apa tanpa adanya doa kepada Tuhan, serta tekad mewujudkan doa tersebut. Seakan-akan per ibadahan di zaman sekarang hanya sebagai kewajiban semata untuk pelengkap kehidupan. Ibadah merupakan waktu yang krusial waktu yang sakral, dimana seorang hamba bertemu pada Tuhannya. Dan mirisnya masih banyak orang yang mempermaikan ibadah kepada Tuhan.

Mungkin disini saya ingin mengajak anda untuk :

Mungkin sekarang kebanyakan dari kita berpikir bahwa hidup untuk kehidupan. Coba sewaktu-waktu jika anda memiliki waktu lenggang, berpikirlah jika hidup ini untuk kematian, mungkin hidup anda akan sedikit lebih rileks bahkan lebih tenang dari pada sebelumnya ? cobalah (:

Disini saya hanya manusia biasa yang ingin selalu mengingatkan anda, teman-teman, rekan-rekan, bahwa kita tidak tau batas umur yang diberikan Tuhan untuk kita itu berapa lama, mungkin di sisa hidup kita sekarang bisa menyisihkan sedikit waktu untuk Tuhan ? Tuhan tidak pernah meminta harta, pangkat, pintar, dan cerdas kita, akan tetapi Tuhan hanya ingin dianggap bahwa Tuhan itu ada oleh hambanya. Bukan sekedar kewajiban, akan tetapi lebih dari itu.

Sebelumnya, tulisan ini perspektif dari pandangan saya, apabila ada kritik maupun saran, bisa diterima dengan terbuka (:

Terimakasih,

Salam hangat, Minggu Pagi

Tulisan terinspirasi dari buku dan podcast :

Add a comment

Related posts:

Dating on Tinder is Dead

Even in times of modern day society we as humans really haven’t changed at all as far as our physical and emotional needs go. Even our ancestors from 100 years ago still needed to do the same things…

Do this to boost your confidence immediately

So even though confidence is a mindset, and it is really our internal struggle that stops us from confident, I find that being physically confident helps convert what’s in our minds. Much like how…

Moving off Medium

My personal blog is now https://pomb.us. “Moving off Medium” is published by Rodrigo Pombo.